Jumat, 09 Mei 2014

macam macam laporan

2. Laporan berbentuk Surat

Laporan berbentuk Surat : Isinya lebih panjang daripada laporan yang berbentuk memo, sekitar tiga lembar folio. Bisa ditujukan ke luar organisasi.

 Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat dipergunakan untuk bermacam-macam topik.

contoh formatnya :











 3. laporan berbentuk memorandum

 Laporan memorandum
Laporan memorandum adalah laporan yang berbentuk memorandum. Laporan ini ditulis seperti surat hanya saja biasanya lebih singkat. Laporan memorandum sering digunakan untuk menulis laporan singkat dalam bagian-bagian suatu instansi. Misalnya dari atasan untuk bawahan dalam suatu hubungan kerja.










 4. laporan berkala

.Laporan Berkala
Laporan berkala atau laporan periodik dibuat dalam jangka waktu tertentu, yang dapat berbentuk formulir-formulir isian atau dalam bentuk memorandum kemudian disempurnakan sehingga dapat diperoleh bentuk yang lebih kompleks berupa laporan tahunan.










 5. laporan laboratoris/penelitian

Laporan Laboratoris
Laporan laboratoris bertujuan untuk menyampaikan hasi dari percobaan atau kegiatan yang dilakukan dalam laboratoria. Laporan ini memuat percobaan- percobaan yang telah dilakukan. Bukan hanya menyajikan hasil kegiatan di laboratoria, tetapi juga harus menerapkan masalah-masalah khusus bahkan kegiatan- kegiatan yang diinginkan.














refrensi :

Google.com

http://kautsarz.wordpress.com/2011/04/15/apa-sih-laporan/

 http://dikmen.kemdiknas.go.id/surat/Suratpenipuan.jpg

http://fikom.budiluhur.ac.id/wp-content/uploads/2012/07/Surat-Edaran-Dirjen-Dikti-no-152.jpg

http://faizul-myblog.blogspot.com/2012/05/pengertian-laporan.html

http://paknewulan.wordpress.com/2009/07/24/tata-cara-penyusunan-laporan/

https://www.google.com/search?q=laporan+berbentuk+surat&client=firefox-a&hs=lMg&rls=org.mozilla:id:official&channel=fflb&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=K7FtU7vWJsKNuAS1uYHYDA&ved=0CCkQsAQ&biw=1708&bih=831&dpr=0.8#channel=fflb&q=contoh+laporan+berbentuk+surat&rls=org.mozilla:id:official&tbm=isch&facrc=_&imgdii=_&imgrc=gzFAD4f7I-lmLM%253A%3BvmpR9n9I-XZooM%3Bhttp%253A%252F%252Fimg.docstoccdn.com%252Fthumb%252Forig%252F21080416.png%3Bhttps%253A%252F%252Fblogkata.com%252Fcontoh-laporan%252F%3B1275%3B1650

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYP6zyHooGhnjvqh8A1OT3wtb-WSuXOOkHzFl6mJnYe0h-RLdhZH_-ekc8k97I0BwXPUz_p9UnzEaWtPFMfY6eCs0th2OamF-BcRo3yt38tqNyMf6SFeOZnHhHIitEm4wnrHatjr_zYF2e/s1600/contoh+memo+resmi+perusahaan.jpg

http://so-aja.blogspot.com/2013/06/ragam-laporan.html

http://my154n.files.wordpress.com/2009/12/126.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguZe6C2-OFroxVsPHpV4Z8s9DR8m2pAXeApTzf7d9bVCOYoLx6JQO0aVbzGITl4_U7kMfRp2f9jfDlcGkEJQTTU1vuAjZfsVg3Y6I0FvUJU4PqrAelOnsbD7xxFm0YyCW6Y6ysKUY0znk/s320/Lap+Rasio+Keuangan+Bank+Mega.JPG

 http://www.greenpeace.org/international/Global/international/photos/forests/2011/app/toy-forensics3.jpg

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRXyhXiqTrAApnszIqzmWn60FS7YvckkjjLaidyv8wN_gauGpdRXLw3pNBixm12x1OS9afN54gjKfebMPws7qnvAjyUtUclpWErJW87W1bxg10k2Em1I5MuF33p85ozZT3AJU8176vkQk/s1600/Tabel+4.jpg

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgW_EsuRHuWG_D0rCjNJCtbMQG9Nv0Vek9NKviPZCa48jZQzCcwIinOs3Wz7rtEM96zCvP3ZLrant_poVq-fnKeW8-ATJC82bzBcYINoJJ4WxurWDhkGrzTgWygtBiRBmghtQjIlFWqcxKR/s800/FastStoneEditor.jpg




LAPORAN BERBENTUK FORMULIR ISIAN

  1. Laporan
Laporan adalah suatu cara komunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang dibebankan kepadanya. Dalam laporan berisi tentang penyampaian  informasi  mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselidiki dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dan tindakan yang akan diambil.


l. Laporan Berdasarkan Bentuk

Berdasarkan bentuknya, laporan dibagi menjadi berbagai jenis berikut.

a.Laporan berbentuk Formulir Isian
Untuk menulis sebuah laporan yang berbentuk formulir isian biasanya telah disiapkan blangko daftar isian yang diarahkan kepada tujuan yang akan dicapai. Laporan ini bersifat rutin, dan seringkali berbentuk angka-angka.

definisi lain , Laporan berbentuk formulir isian adalah laporan yang sudah memiliki bentuk baku berupa formulir, sehingga penerima laporan dengan mucIah dapat membaca dan memahami keterangan yang dimuat dalam formulir itu.


CONTOH BENTUK FORMATNYA :












refrensi :
http://willy-goldhawk.blogspot.com/2013/05/laporan-formal-dan-semi-formal-berserta.html

http://irabieber.wordpress.com/2011/11/11/laporan/

http://openerp.co.id/blog/wp-content/uploads/2012/04/Screen-Shot-2012-04-29-at-2.02.48-PM.png

http://www.pendis.info/panduan/images/stories/gambar_bab3/gbr3.jpg

http://www.anakunhas.com/2011/11/jenis-jenis-laporan-yang-perlu-anda-ketahui.html

Rabu, 09 April 2014

RISENSI BUKU (NOVEL PSIKOLOGI "24 WAJAH BILLY")

RISENSI BUKU NOVEL PSIKOLOGI "24 WAJAH BILLY "


1. identitas buku :
                           24 WAJAH BILLY
                           Diterjemahkan dari The Minds of Billy Miligan 
                           Karya : DANIEL KEYES
                           Penerbit    : Bantam Book, New York, 1982

Penerjemah : Miriasti dan Meda Satrio
Penyunting : budhyastuti R.H.
Proofreader : ine Ufiyatiputri

Hak terjemahan ke dalam bahasa indonesia ada pada penerbit Qanita
edisi baru, Cetakan I, Desember 2009
Cetakan II, April 2010
Desainer sampul : Andreas Kusumahadi

Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Keyes, Daniel
      24 wajah Billy/Daniel Keyes; Penerjemah: Miriasti dan Meda Satrio; Penyunting: Budhyastuti R.H.-Cet.2.-Bandung: Qanita, 2010.
668 h.; 20,5 cm.
judul asli: The minds of billy milligan
ISBN 978-602-8579-05-06

Harga : Rp. 75,000


2. Jenis buku :
                      NOVEL PSIKOLOGI

3. kutipan singkat :
                              "Kisah nyata pria dengan 24 kepribadian ini sangat memikat bermanfaat bagi para profesional maupun awam." - Sarlito W. Sarwono, psikolog,penerjemah sybil

                               "mereka yang punya kendali atas orang lain mungkin punya kuasa.  
tetapi, hanya mereka yang mampu mengendalikan diri sendirilah yang memiliki kekuatan sebenarnya" - Lao Tzu

                                "Benar-benar membuat shock." - Flora Rheta Schreiber penulis sybil


4. penilain buku :
 menurut saya pribadi, buku ini sangat bagus untuk dibaca, karena kita dapat memahami perasaan orang lain, dan jangan menindas atau mengucilkan orang sybil, dan jangan berprilaku kasar dan kejam terhadap anak kecil, karena akan berakibat fatal nantinya, 
untuk bukunya covernya bagus menarik untuk dilihat dan penasaran. dan untuk kekuranganya kertas yang digunakan aga kurang bagus.

 5. ajakan :
bagi pembaca buku novel psikologi khususnya dan para psikolog sebaiknya membaca buku ini untuk lebih memahami seseorang yg terkena sybil. apalagi ini novel Bestseller Internasional
FOTO COVER DEPAN dibawah ini:
COVER DEPAN NOVEL 24 WAJAH BILLY
tampilan belakang




















FOTO by: ANGGA IDHAYANA

metode ilmiah,tujuan, dan sikap ilmiah

Pengertian metode ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
atau  Metode ilmiah  atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan, mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid. Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif. Penelitian iliah melibatkan theory construction dan theory verification.konstruksi teori yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara empiris.


Tujuan metode ilmiah


itu sendiri adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.secara luas di simpulkan bahwa tujuan metode ilmiah yaitu:
1. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
2. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
3. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.


Sikap ilmiah 

Sikap Ilmiah adalah suatu sikap yang menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.  Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.  Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam seminar, diskusi, loka karya, sara sehan, dan penulisan karya ilmiah.
Metode Ilmiah didasari oleh adanya sikap ilmiah.  Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :
      1.       Obyektif terhadap fakta. 
      2.       Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
      3.       Berhati terbuka artinya menerima pandangan atau gagasan orang lain.
      4.       Tidak mencampur adukkan fakta dengan pendapat.
      5.       Bersikap hati-hati.
      6.       Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
      7.       Sikap menghargai karya orang lain.
      8.       Sikap tekun.
      9.       Sikap berani mempertahankan kebenaran.
     10.   Sikap menjangkau ke depan.
Didalam melakukan penelitian atau pengamatan tidak terlepas dari kegiatan atau eksperimen.  Eksperimen sangat menarik, tetapi sekaligus membahayakan.  Untuk itu, kita perlu mempunyai sikap dalam melakukan pengamatan supaya dalam bereksperimen dapat berjalan dengan baik.

sumber :
http://bloggueblog.wordpress.com/2012/04/27/pengertian-metode-ilmiah/
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
http://noerkasanahsecret.blogspot.com/2014/03/metode-ilmiah-dan-sikap-ilmiah.html
http://girlycious09.wordpress.com/tag/tujuan-metode-ilmiah/

SOFT SKILL BAHASA INDONESIA ( RISENSI BUKU )

> karangan ilmiah 

Ciri-Ciri Karangan Ilmiah:
a.    Menyajikan fakta objektif secara sistematis
b.    Pernyataan cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan
c.    Penulisnya tidak mengejar kuntungan pribadi
d.    Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural
e.    Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta
f.    Tidak emotif menonjolkan perasaan
g.    Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta

     Setelah membahas pengertian serta cirri-ciri karangan ilmiah, dibawah ini saya akan menyebutkan dan menjelaskan macam-macam karangan ilmiah.
Macam-Macam Karangan Ilmiah:
1.    Makalah, adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berfikir deduktif atau induktif. Makalah disusun biasanya untuk memenuhi tugas-tugas ujian mata kuliah tertentu atau untuk memberikan saran pemecahan tentang suatu masalah secara ilmiah. Makalah menggunakan bahasa yang lugas dan tegas. Jika dilihat dari bentuknya, makalah adalah bentuk karangan ilmiah yang paling sederhana.
2.    Kertas kerja, seperti haknya makalah, kertas kerja juga merupakan karangan ilmiah yang menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris dan objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam di bandingkan analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya. Jadi, tujuan utanmanya adalah untuk dipresentasikan dalam pertemuan ilmiah.
3.    Skripsi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Biasanya skripsi ditulis untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana.
4.    Tesis, adalah karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam daripada skripsi. Tesis akan mengungkapkan pengetahuan bari yang diperoleh dari penelitian sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan pengujian terhadap satu hipotesis atau lebih. Dengan kata lain, tesis adalah karya tulis yang membahas suatu pernyataan atau teori yang didukung oleh sejumlah argument yang dapat dipertanggungjawabkan. Tesis biasanya ditulis untuk melengkapi ujian sarjana strata dua (magister).
5.    Disertasi, adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih dengan analisis yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan senat guru besar atau penguji suatu pendidikan tinggi. Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Intinya disertasi adalah karya ilmiah yang mengemukakan satu atau beberapa dalil disertai pembuktian berdasarkan data dan fakta yang diamatinya. Disertasi merupakan karya ilmiah untuk memperoleh gelar doktor.  
 > Karangan Semi Ilmiah (Populer)

      Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.

Perbedaan Karya Ilmiah dengan Nonilmiah
      Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
  1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.
  2. Karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.
  3. Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
      Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semiilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.
      Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature, kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
      Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis. Karya nonilmiah bersifat, antara lain :
  1. Emotif : merupakan kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi
  2. Persuasif : merupakan penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative
  3. Deskriptif : merupakan pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif, dan
  4. Jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.     
> Karangan Non Ilmiah

      Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
  • Ditulis berdasarkan fakta pribadi
  • Fakta yang disimpulkan subyektif
  • Gaya bahasa konotatif dan populer
  • Tidak memuat hipotesis
  • Penyajian dibarengi dengan sejarah
  • Bersifat imajinatif
  • Situasi didramatisir
  • Bersifat persuasif
  • Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
  • Dongeng
  • Cerpen
  • Novel
  • Drama
  • Roman
 SUMBER :
 http://alfa-wardianto.blogspot.com/2012/10/karangan-ilmiah-pengertian-ciri-ciri.html
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html

Selasa, 11 Maret 2014

PUISI (harapan di masa depan)

mencoba membuat puisi sendiri walau ga begitu sesempurna pengarang ahli pembuat puisi,
tugas softskill bahasa Indonesia, membuat puisi sendiri bertema masa depan.


MERAIH MASA DEPAN

Langit biru menggelora
secercah harapan pun akan tiba
kini hanya tinggal usaha dan berdoa
untuk kehidupan masa depan yang bahagia

matahari tersenyum lebar
bulan purnama membawa kehidupan malam
kini tiba usaha untuk meraih masa depan
tak peduli siang malam ia lakukan
untuk mencapai masa depan yang ia idamkan.

Angga idhayana mimbar irw
maret,2014





Gambar Disamping dari GOOGLE
<---

3. INDUKTIF

1.      Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi. Generalisasi hanya akan mempunyai makna yang penting, kalau kesimpulan yang diturunkan dari sejumlah fenomena tadi bukan saja mencakup semua fenomena itu, tetapi juga harus berlaku pada fenomena-fenomena lain yang sejenis yang belum diselidiki. Generalisasi dapat dibedakan menjadi generalisasi yang berbentuk loncatan induktif dan bukan loncatan induktif.
  1. Loncatan induktif
Adalah sebuah generalisasi yang bersifat loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta, namun fakta yang ada belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada.

2. Bukan loncatan induktif
Adalah sebuah generalisasi tidak mengandung loncatan induktif bila fakta-fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang kembali.

 2.      Hipotese dan Teori

Generalisasi dan hipotese memiliki sifat yang tumpang tindih, namun membedakan kedua istilah tersebut sangat perlu. Hipotese (hypo ‘di bawah’, tithenai ‘menempatkan’) adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta-fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta-fakta lain lebih lanjut. Dan sebaliknya, teori sebenarnya merupakan hipotese yang secara relatif lebih kuat sifatnya bila dibandingkan dengan hipotese. Teori adalah azas-azas yang umum dan abstrak yang diterima secara ilmiah dan sekurang-kurangnya dapat dipercaya untuk menerangkan fenomena-fenomena yang ada. Sedangkan hipotese merupakan suatu dugaan yang bersifat sementara mengenai sebab-sebab atau relasi antara fenomena-fenomena, sedangkan teori merupakan hipotese yang telah diuji dan yang dapat diterapkan pada fenomena-fenomena yang releven atau sejenis.

3.      Analogi induktif

Analogi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa khusus yang mirip satu sama lain, kemudian menyimpulkan bahwa apa yang berlaku untuk suatu hal akan berlaku pula untuk hal yang lain.

4.      Hubungan kausal

Hubungan antara sebab dan akibat (hubungan kausal) didalam dunia modern ini, kadang-kadang tidak mudah diketahui. Tetapi itu tidak berarti bahwa apa yang dicatat sebagai suatu akibat tidak mempunyai sebab sama sekali. Pada umumnya hubungan kausal ini dapat berlangsung dalam tiga pola berikut : sebab ke akibat, akibat kek sebab, dan akibat ke akibat.

SUMBER : http://aadanwde.wordpress.com/2012/04/21/berfikir-induktif-dan-deduktif-gorys-keraf/