A. Judul
PERANAN LEMBAGA REHABILITASI NARKOBA DALAM MEWUJUDKAN WARGA NEGARA YANG BAIK
B. Latar Belakang Masalah
Pembinaan generasi muda adalah
upaya yang terus berlanjut dan berkesinambungan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Generasi muda merupakan sebuah periode hidup yang
merupakan transisi antara masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Pada masa
transisi ini terdapat perubahan-perubahan yang tak terelakkan dari diri
remaja yang turut mempengaruhi masa remaja dalam bertingkah laku.
Kondisi
remaja seringkali berada pada situasi yang membingungkan Salah satu
sisi sifat-sifat yang tedapat pada remaja yang sedang dalam masa
transisi tersebut seringkali ditandai dengan perbuatan yang anti sosial
sebagai manifestasi dari pergolakan yang terjadi dalam diri mereka.
Kondisi ini membuat remaja mengalami kebingungan akibat terpengaruh oleh
lingkungan, baik itu lingkungan keluarga, teman sebaya, juga
masyarakat. Sifat-sifat yang anti sosial itu sering diwujudkan dalam
bentuk perilaku. Salah satu perilaku tersebut adalah penyalahgunaan
narkotika.
Penyalahgunaan narkotika di Indonesia dari tahun ke
tahun terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Dari data Kepala
Pusat Dukungan Pencegahan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika
Nasional (Kalakhar BNN), Jumlah pengguna narkoba di Indonesia sekarang
ini diperkirakan mencapai sebanyak 3,2 juta orang yang terdiri atas 69%
kelompok teratur pakai, dan 31% lainnya merupakan kelompok pecandu
dengan proporsi pria sebesar 79% dan perempuan 21%.
Dari data
tersebut, kita dapat melihat bahwa jumlah penyalahguna narkotika di kota
Bandung sendiri sudah banyak. Hal ini tentu sangat merugikan untuk
dirinya dan orang sekeliling. Indonesia memiliki aturan hukum untuk
menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba. Aturan hukum
penyalahgunaan narkoba tersebut diantaranya UU No. 5 Tahun 1997 tentang
Psikotropika dan UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika.
Untuk
menangani masalah penyalahgunaan narkoba tersebut telah banyak didirikan
lambaga-lembaga rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba. Lembaga
rehabilitasi ini dapat berupa pengobatan yang bersifat medis maupun
lembaga rehabilitasi secara pembinaan mental dan moralnya. Seperti
halnya di Lembaga Rehabilitasi Rumah Cemara. Rumah Cemara bertujuan
untuk mengembalikan kondisi mental dan moral penyalahguna narkoba
sehingga kembali menjadi manusia normal, bermental dan bermoral baik
serta siap menjalani kehidupannya di tengah-tengah masyarakat.
C. Kajian Teori
Undang-Undang Narkotika, Psikotropika, dan Zat Aditif Lainnya Pasal 38
Rehabilitasi
bagi pengguna psikotropika yang menderita sindroma ketergantungan
dimaksudkan untuk memulihkan dan/atau mengembangkan kemampuan fisik,
mental, dan sosialnya.
Undang-Undang Narkotika, psikotropika, dan Zat Aditif Lainnya Pasal 39 ayat (1)
Rehabilitasi
bagi pengguna psikotropika yang menderita sindroma ketergantungan
dilaksanakan pada fasilitas rehabilitasi yang diselenggarakan oleh
Pemerintah dan/atau masyarakat.
Rehabilitasi adalah suatu
proses kegiatan untuk memperbaiki kembali dan untuk mengembangkan fisik,
kemampuan dan mental seseorang, sehingga orang itu dapat mengatasi
masalah kesejahteraan sosial bagi dirinya dan keluarga. (Y.B. Suparlan,
1998:124)
Undang-Undang Dasar 1945 pasal 26
(1) Yang
menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disyahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara.
(2) Penduduk ialah warga negara dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. (A-2)
(3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
D. Rumusan dan Pembatasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Dari
latar belakang penelitian tersebut, maka secara umum permasalahan dalam
penelituan ini adalah sebagai berikut “bagaimana peranan lembaga
rehabilitasi narkoba dalam mewujudkan warga negara yang baik”.
2. Pembatasan Masalah
Untuk
mempermudah penulis dalam menganalisis hasil penelitian, maka pokok
permasalahan tersebut dibatasi dan dispesifikan sebagai berikut:
Apa sajakah program terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba
dalam upaya mewujudkan warga negara yang baik di Lembaga Rehabilitasi
Narkoba Rumah Cemara?
Metode apa yang diterapkan dalam
pelaksanaan program terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba
dalam upaya mewujudkan warga negara yang baik di Lembaga Rehabilitasi
Narkoba Rumah Cemara?
Faktor-faktor apa yang menunjang
keberhasilan program terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba
dalam upaya mewujudkan warga negara yang baik di Lembaga Rehabilitasi
Narkoba Rumah Cemara?
Hambatan-hambatan apa yang dihadapi
ketika pelaksanaaqn program terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna
narkoba dalam upaya mewujudkan warga negara yang baik di Lembaga
Rehabilitasi Narkoba Rumah Cemara?
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?
Kriteria apa yang dijadikan acuan dalam menilai keberhasilan program
terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dalam upaya mewujudkan
warga negara yang baik di Lembaga Rehabilitasi Narkoba Rumah Cemara?
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara
umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara faktual
mengenai peranan lembaga rehabilitasi narkoba dalam mewujudkan warga
negara yang baik.
2. Tujuan Khusus
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
Program terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dalam upaya
mewujudkan warga negara yang baik di Lembaga Rehabilitasi Narkoba Rumah
Cemara?
Metode apa yang diterapkan dalam pelaksanaan program
terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dalam upaya mewujudkan
warga negara yang baik di Lembaga Rehabilitasi Narkoba Rumah Cemara?
Faktor-faktor apa yang menunjang keberhasilan program terapi dan
rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dalam upaya mewujudkan warga
negara yang baik di Lembaga Rehabilitasi Narkoba Rumah Cemara?
Hambatan-hambatan apa yang dihadapi ketika pelaksanaaqn program terapi
dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dalam upaya mewujudkan warga
negara yang baik di Lembaga Rehabilitasi Narkoba Rumah Cemara?
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?
Kriteria apa yang dijadikan acuan dalam menilai keberhasilan program
terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba dalam upaya mewujudkan
warga negara yang baik di Lembaga Rehabilitasi Narkoba Rumah Cemara?
F. Manfaat Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil
penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi perkembangan
ilmu pengetahuan terutama bagi ilmu sosial khususnya dalam
menanggulangi masalah penyalahgunaan narkoba terutama dalam bidang
terapi dan rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba.
2. Kegunaan Praktis
1) Bagi korban/penyalahguna narkoba
Dapat
memberikan gambaran bahwa kecanduan terhadap narkoba dapat disembuhkan
apabila dari pihak korban sendiri memiliki keininan yang kuat untuk
meninggalkan kebiasaannya memakai narkoba. Memberikan masukan kepada
korban narkoba bahwa masih banyak kesempatan untuk memperbaiki diri dan
kembali ke jalan yang benar
2) Bagi Lembaga Rehabilitasi narkoba Rumah Cemara
Memberikan
masukantentang kegiatan-kegiatan yang perlu diintensifkan berdasarkan
hal yang sangat dibutuhkan oleh korban/penyalahguna narkoba
3) Bagi keluarga (orang tua) korban/penyalahguna narkoba
Diharapkan
dapat memberikan dorongan dan menyadarkan keluarga korban bahwa masih
banyak jalan lain yang dapat ditempuh untuk menolong anak mereka
meninggalkan kebiasaannya memakai narkoba.
G. Devinisi Operasional
Untuk
menghindarkan adanya kekeliruan dalam menafsirkan istilah-istilah dalam
penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk menjelaskan maksud dan
istilah-istilah tersebut sebagai berikut:
Terapi yang dimaksud adalah pengobatan, perawatan dan pemulihan yang menyangkut fisik dan psikis
Rehabilitasi yang dimaksud adalah upaya memulihkan dan mengembalikan
kondisi para mantan penyalahguna narkoba/ketergantungan narkoba kembali
sehat fisik, psikologi, sosial dan spiritual/agama (keimanan) sehingga
mereka mampu kembali berfungsi secara wajar dalam kehidupannya
sehari-sehari
Penyalahguna narkoba, yaitu orang yang menggunakan
atau menyalahgunakan narkoba dan dalam keadaan ketergantungan pada
narkoba, baik secara fisik maupun psikis
Narkoba, merupakan
akronim dari Narkotika, Psikotropika, dan bahan aditif lainnya. Narkoba
yaitu zat-zat alami maupun kimiawi yang jika dimasukan kedalam tubuh
dapat mengubah pikiran, suasana hati, perasaan, dan perilaku seseorang
Pemulihan, yaitu membuat pulih ke keadaan semula.
H. Metode Penelitian
1. Metode yang Digunakan
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif memberikan
gambaran, merinci dan menganalisa data pada permasalahan yang terjadi
pada saat ini, serta memusatkan pada pemecahan permasalahan yang aktual.
Berkaitan dengan hal ini Lexy J. Meleong (1996:83) menjelaskan bahwa
“pendekatan kualitatif adalah penelitian yang mengungkapkan,
menganalisis, lalu menginterprestasikannya dari objek yang ada pada
setting tertentu”. Sementara itu yang dimaksud dengan studi kasus adalah
“suatu penelitian yang dilakukan secaraa intensif, terinci dan mendalam
terhadap organisasi lembaga atau gejala tertentu” (Suharsimi Arikunto,
1998:131).
2. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Wawancara, yaitu suatu pedoman yang digunakan auntuk melakukan tanya
jawab agar pertanyaan tersebut terarah dengan baik. Pertanyaan tersebut
diajukan kepada pihak-pihak yang terkait untuk memperoleh dan
mengumpulakan data informasi mengenai masalah yang diteliti, dalam hal
ini yaitu pasien dan staf pelaksana program di Lembaga Rehabilitasi
Narkoba Rumah Cemara.
Observasi. Digunakan dalam penelitian ini
dengan tujuan untuk memperoleh suatu gambaran yang lebih jelas melalui
pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian.
Dengan observasi dapat mengumoulkan data secara lebih cermat dan
terinci.
Studi dokumentasi, yaitu studi yang dilakukan dengan
mempelajari dokumen resmi, surat-surat dan lainnya yang dapat dipakai
sebagai narasumber bagi peneliti. Melalui studi dokumentasi dapat
memperkuat data hasil wawancara.
I. Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi
yang dipilih untuk penelitian ini adalah Lembaga Rehabilitasi Narkoba
Rumah Cemara di Jl. Geger Kalong Girang No. 226. Dan yang menjadi
subjek dari penelitian ini diambil secara purposif (bertujuan) yang
meliputi:
Staf pelaksana program Lembaga Rehabilitasi Nakoba Rumah Cemara sebanyak 5 orang.
Pasien Lembaga Rehabilitasi Narkoba Rumah Cemara, yaitu
korban/penderita narkoba yang sedang dalam proses terapi dan
rehabilitasi sebanyak 20 orang
Mantan pecandu narkoba yang telah pulih 5 orang.
J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Reduksi data
Langkah
pertama dalam menganalis hasil penelitian ini adalah dengan mereduksi
data. Data tersebut direduksi dirangkum dan dipilih hal-hal yang pokok
sesuai dengan permasalahan.
Display data
Display data adalah sekumpulan informasi yang tersususn dan akan memberikan gambaran penelitian yang menyeluruh
Kesimpulan/verifikasi
Kesimpulan
merupakan upaya untuk mencari arti, makna, penjelasan yang dilakukan
terhadap data yang telah dianalisis dengan mencari hal-hal penting.
Kesimpulan ini disusun dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah
dipahami dengan mengacu pada tujuan penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Alatas, H dan Madiyono, B. (2003). Penanggulangan Korban Narkoba. Jakarta :
GOOGLE
LINK UTAMA DOWNLOAD : http://www.hambali.me/2013/12/contoh-proposal-penelitian-lengkap.html
Rabu, 22 Januari 2014
Selasa, 21 Januari 2014
CONTOH PROPOSAL ( BAHASA INDONESIA)
CONTOH PROPOSAL PRAKTEK LAPANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BATURAJA
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA
ANALISIS PENDAPATANNYA
Oleh
AHMAD YANI
0842005
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BATURAJA
BATURAJA
2012
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA
ANALISIS PENDAPATANNYA
MOTTO DAN
PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Jangan takut salah melangkah jika tujuanmu adalah
kebenaran”
“Bertindaklah kamu dengan bijaksana agar dapat jalani hidup
yang menunggumu didepan sana”
PERSEMBAHAN :
Kupersembahkan karyaku
ini kepada orang-orang yang selalu ku cintai dan mencintaiku.
·
Teristimewa untuk kedua
orang tuaku
·
Semua saudara-saudaraku
·
Teman-teman
seperjuangan dalam menuntut ilmu khususnya teman-teman mahasiswa unbara
·
Bangsa, Agama dan
almamaterku yang ku banggakan
Oleh
AHMAD YANI
0842005
Telah diterima sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Pada
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BATURAJA
BATURAJA
2012
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA
Pembimbing Utama, Baturaja, Januari 2012
RIWAYAT HIDUP
Fakultas Pertanian
Universitas Baturaja
Endang
Lastinawati, S.P.,Msi.
Dekan,
Pembimbing
Pendamping,
Yetty Oktarina,
S.P.,Msi.
Yetty Oktarina, S.P.,Msi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Batumarta Propinsi Sumatera Selatan pada tanggal 18
Desember 1989. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Batumarta
pada tahun 1995 dan menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2002, kemudian
melanjutkan pendidikanya di MTS Darussalam pada tahun 2002 sampai tahun 2005,
dan melanjutkan kembali pendidikannya di MA Darussalam dan menamatkan sekolah
SLTA nya pada tahun 2008.
Kemudian penulis masuk ke perguruan tinggi pada tahun 2008 untuk
melanjutkan pendidikannya untuk menempuh
pendidikan strata satu (S1) dan memilih jurusan Pertanian Agribisnis
pada Universitar Baturaja.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kepada ALLAH SWT, atas segala rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Penelitian dengan judul ” TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA
”.
Dalam penulisan ini tidak sedikit bantuan yang telah penulis terima dari
beberapa pihak yang berupa informasi dan bimbingan. Berkaitan dengan itu semua,
maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
- Ibu Rosnaliza Testiana, S.P.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Baturaja.
- Ibu Endang Lastinawati, S.P.,M.Si., selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
- Ibu Yetty Oktarina, S.P.,M.Si., selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
- Bapak Muhamad Barcenur, selaku pemilik usaha ikan lele sangkuriang yang telah memberikan bantuan dan penjelasan.
- Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga di sepanjang hidup ku.
- Sahabat dan teman-teman seperjuangan, mahasiswa Unbara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan.
Baturaja, Januari 2012
Penulis
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... ii
HALAMAN TENGAH JUDUL............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP.................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................. vi
DAFTAR
ISI............................................................................................. vii
BAB I.
PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 3
C. Tujuan dan Kegunaan
Penelitian.................................................. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 4
A. Klasifikasi dan Morfologi............................................................. 4
A.1. Klasifikasi............................................................................ 4
A.2. Morfologi............................................................................. 4
B. Syarat Hidup Ikan Lele Sangkuriang............................................ 5
C. Tehnik Budidaya Ikan Lele Sangkuriang..................................... 6
C.1.Persyaratan Lokasi................................................................ 6
C.2. Pelaksanaan Budidaya......................................................... 7
D. Konsepsi Pendapatan.................................................................... 9
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN............................................. 12
A. Waktu dan Tempat....................................................................... 12
B. Metode Pelaksanaan..................................................................... 12
C. Jadwal Kegiatan............................................................................ 12
D. Metode Analisis data.................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki
potensi cukup besar untuk melakukan pengembangan budidaya ikan air tawar dan
diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia dari subsektor perikanan
(scibd.com).
Propinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah yang memiliki perairan yang
cukup luas dan sangat potensial untuk membudidayakan berbagai jenis komoditas
ikan air tawar. Salah satu komoditas yang berpotensi adalah ikan lele Clarias batrachus (repository.ipb.ac.id).
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi. Ikan ini sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia
(blog.ub.ac.id/yudhagalantnusa).
Budidaya lele berkembang pesat karena dapat dibudidayakan di lahan dan
sumber air yang terbatas, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh
masyarakat, pemasarannya cukup mudah dan modal usaha yang dibutuhkan relatif
rendah (scribd.com).
Pengembangan
usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya ikan lele dumbo Clarias geriepinunus ke Indonesia
pada tahun 1985. Keunggulan ikan lele dumbo dengan ikan lele lokal antara lain
tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan penyakit (scribd.com).
Budidaya yang sangat pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik
menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya
perkawinan sekerabat (inbreeding),
seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah (bibitlele.com).
Penurunan ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur,
pertumbuhan harian daya tahan terhadap penyakit dan nilai FRC (feeding conversation rate). (bibitlele.com).
Sebagai upaya mutu perbaikan ikan lele dumbo. Balai Pengembangan Benih
Air Tawar (BPBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik lele dumbo
strain baru yang diberi nama Lele
Sangkuriang (Clarias sp).
Budidaya lele sangkuriang (Clarias
sp) mulai berkembang sejak tahun 2004, setelah dirilis oleh menteri kelautan
dan perikanan, dengan nomor Kepmen KP 26/Men/2004. Teknik budidaya lele sangkuriang tidak
berbeda dengan lele dumbo, mulai
dari pembenihan dan pembesaran (scribd.com 2010).
Di Indonesia kini sudah banyak yang membuka usaha menjadi peternak ikan
lele sangkuriang, karna selain rasanya enak, ikan lele sangkuriang juga banyak
diminati di kalangan masyarakat. Pertumbuhan yang cepat menjadikan para pengusaha
ternak lele sangkuriang lebih memilih sarana tersebut sebagai usaha mereka karena
dari proses pembesaran
tidak memakan waktu yang
lama dan pendapatannya pun sangat
menjanjikan (perikanan–budidaya.kkp.go.id, 2012).
Usaha lele di Desa Batumarta kini banyak diminati oleh masyarakat
setempat, mereka mencoba usaha lele karena menurut mereka usaha tersebut tidak
memakan waktu yang lama dan juga tidak memerlukan modal yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas, maka perlu diteliti :
1.
Bagaimana
teknik budidaya ikan lele sangkuriang yang ada di Desa Batumarta?
2.
Berapa besar
pendapatan yang diperoleh
petani dalam kegiatan usaha
Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Desa
Batumarta?
C. Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Praktek Lapangan ini adalah untuk:
1. Mengetahui
teknik budidaya ikan lele sangkuriang secara intensif.
2. mengetahui
pendapatan yang diperoleh petani dalam budidaya ikan lele sangkuriang di Desa
Batumarta..
Kegunaan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kegiatan Praktek lapangan
ini adalah untuk Menambah pengetahuan serta wawasan tentang teknik budidaya
ikan
lele sangkuriang secara intensif bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi
dan Morfologi
A.1.
Klasifikasi
Klasifikasi Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias sp) menurut (Anonim, 2007), adalah sebagai berikut
:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Telestai
Ordo : Ostariophusi
Sub Ordo : Siluridae
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp
A.2. Morfologi
Ikan lele sangkuriang
memiliki ciri morfologi yang identik dengan lele dumbo sehingga sulit
dibedakan. Sebagaimana umumnya ikan lele, lele sangkuriang memiliki tubuh yang
licin dan tidak bersisik tetapi berlendir. Jika ikan ini terkejut, warna
tubuhnya berubah menjadi loreng seperti mozaik hitam-putih layaknya lele dumbo
pada umumnya.
D. Metode Analisis
Data
LINK UTAMA DOWNLOAD :
http://yani-berbagi.blogspot.com/2013/01/contoh-proposal-praktek-lapangan.html
Mulutnya lebar dan
dilengkapi kumis sebanyak 4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba pada saat
mencari makan atau bergerak, yakni nasal,
maksila, mandibula luar, dan mandibula
dalam. Untuk memudahkan berenang.
Lele sangkuriang
dilengkapi sirip tunggal dan sirip berpasangan. Sirip tunggal yang dimiliki
adalah sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur, sedangkan sirip berpasangan
adalah sirip perut dan sirip dada.
Sirip dada yang runcing
dan keras disebut patil, berguna sebagai senjata dan alat bantu
untuk bergerak.Warna punggungnya hitam kehijauan dan warna
perutnya putih
kekuningan (Anonim, 2007)
B. Syarat Hidup Ikan Lele Sangkuriang
Ciri khusus ikan lele
adalah memiliki alat pernapasan tambahan berupa arborescent yang
berbentuk labyrinth. Alat pernapasan tambahan ini menjadikan ikan lele
dapat bertahan hidup dalam lumpur atau di wadah budi daya yang memiliki oksigen
sedikit.
Bila dipelihara di kolam,
lele sangkuriang tidak memerlukan kualitas air yang baik seperti rnengalir atau
jernih. Ikan ini mampu hidup pada media pemeliharaan berupa air tergenang
dengan kualitas air yang lebih rendah dibanding dengan yang dibutuhkan oleh ikan
jenis lain.
Tidak mengherankan jika
ikan lele dapat dipelihara di comberan atau tempat pembuangan air limbah rumah
tangga di belakang rumah penduduk. Namun
bila ingin sukses, sebaiknya pemeliharaan dilakukan mengikuti kaidah-kaidah yang telah
ditentukan (scribd.com, 2010)
C. Teknik
Budidaya Ikan Lele Sangkuriang
C.1. Persyaratan Lokasi
a. Tanah
yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak
berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele
dapat berupa: sawah, kolampekarangan, kolamkebun, dan lubang bekas galian.
b. Ikan
lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya
maksimal 700 m dpl.
c. Elevasi tanah dari permukaan sumber air
dan kolam adalah 5-10%.
d. Lokasi
untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air
dan tidak dekat dengan jalan raya.
e. Lokasi
untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di
bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
f. Pertumbuhan
larva diperlukan kisaran suhu antara 26-300 dan untuk pemijahan
24-280C.
g. Ikan
lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun
kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.
h. Perairan
tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau
mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
i.
Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan
ikan dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan
banjir.
j.
Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh
sampah atau daun-daunan hidup, seperti eceng gondok.
k. Mempunyai
pH 6,5–9; kesadahan
(derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm
dan
optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan)
bukan lumpur antara 30 60 cm.
C.2.
Pelaksanaan Budidaya
Sebelum benih ikan lele
ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan
kolam meliputi:
1. Persiapan kolam
tanah (tradisional)
Pengolahan dasar kolam
yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan
meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan
menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran.
Pematang untuk kolam tanah
(menutupi bagian-bagian kolam yang bocor), untuk tempat berlindung ikan (benih
ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan
kubangan (bak untuk pemanenan).
Memberikan kapur ke dalam
kolam yang bertujuan untuk memberantas hama,
penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200
gram/m2, tergantung pada keasaman kolam.
Untuk kolam dengan pH
rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah
cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang
kemungkinan terdapat di kolam. Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar
antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2;
NH4N03 15 gram/m2.
Pada pintu pemasukan dan
pengeluaran air dipasang penyaring Kemudian dilakukan pengisian air kolam.
Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya
makanan alami (indonesia.com)
2. Persiapan kolam tembok
Persiapan kolam tembok
hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan
pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit
dan bak.untukpanen
biasanya sudah dibuat Permanen
(pertanianorganikblogspotcom.blogspot.com).
3. Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan
ke kolam, benih diaklimatisasi dulu
(perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi
sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah)
angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam (hobiikan.blogspot.com)
4. Pemberian Pakan
Selain makanan alami,
untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa
pelet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total
ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap
hari.
makanan buatan dapat
dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau
campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan
2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pelet. (Mahyuddin K 2011).
5. Pemanenan
Ikan lele Sangkuriang akan
mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot
antara 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 1520 cm. Pemanenan dilakukan
dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kubangan,
sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan karung atau seser.
Cara lain penangkapan
yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan di dasar
kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas
bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat.
Ikan lele hasil tangkapan
dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya
terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk
dipasarkan. Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan drum
plastik, pikulan ikan atau jerigen plastik yang
diperluas lubang
permukaannya dan dengan jumlah air yang
sedikit
(Mahyuddin K, 2011).
D.
Konsepsi Pendapatan
Pendapatan sangatlah
penting dalam suatu usaha, untuk menghitung suatu pendapatan harus mengetahui
terlebih dahulu tentang produksi, biaya variabel, biaya tetap, biaya total,
harga, penerimaan dan pendapatan.
1. Produksi
adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai
“menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber
kekayaan lingkungan” atau bila kita artikan secara konvensional, produksi
adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber daya yang ada (zonaekis.com, 2010).
2. Biaya
adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi yang
dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah
terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya
variabel dan biaya tetap, biaya variabel / variabel
cost adalah biaya yang umumnya selalu
berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Biaya tetap / fixed cost adalah biaya
yang umumnya selalu konstan tidak berubah-rubah.Biaya total / total cost adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya
variabel (jurnal-sdm.blogspot.com, 2009)
3. Harga
adalah suatu nilai tukar yang biasa disamakan dengan uang atau barang lain
untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau
kelompok pada waktu dan tempat tertentu. Menetapkan harga terlalu tinggi akan
menyebabkan penjualan menurun, namun jika harga rendah akan mengurangi
keuntungan yang diperoleh organisasi atau perusahaan (organisasi.org, 2008)
4. Penerimaan
adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan atau pengeluaran.
Penerimaan juga biasa dikatakan sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan
atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan
diistilahkan revenue (e-dukasi.net,
2012)
5. Pendapatan
adalah jumlah uang yang diterima dari perusahaan dari aktivitasnya, pendapatan
adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada
penggunaan factor-faktor produksi (Winardi, 1992)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktek Kerja
Lapangan akan dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai
dengan Maret 2012, bertempat di Batumarta VI Blok C,
Kab OKU TIMUR.
B. Metode
Pelaksanaan
Pengumpulan data dalam
suatu penelitian ilmiah dimaksudkan untuk bahan atau data yang relevan, akurat reliable
yang hendak kita teliti. Oleh karena itu perlu digunakan metode pengumpulan
data yang baik dan cocok. Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan
data berupa Metode interview
(wawancara) dan metode observasi.
Metode wawancara menurut Soekartawi (2002) dijelaskan
bahwa pengertian interview atau wawancara adalah kegiatan mencari bahan
(keterangan, pendapat) melalui tanya jawab lisan dengan yang berkaitan.
Observasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Observasi ini dilakukan
untuk memperoleh fakta-fakta berdasarakan pengamatan
penelitian.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Praktik Lapangan Tinjauan Budidaya Ikan Lele Sangkuriang
Serta Analisis Pendapatanya di Desa Batumarta VI.
|
Untuk menjawab pertanyaan pertama digunakan Analisis Deskriptif
Kualitatif, dan untuk menjawab pertanyaan kedua menggunakan rumus matematik.
(Mahyuddin K. pembesaran lele. 2011).
TC = FC + VC..................................................................................................
( 1 )
Pn = P x H.......................................................................................................
( 2 )
Pendapatan = Pn – TC......................................................................................
( 3 )
Keterangan :
FC = Biaya tetap (Rp/Kg)
VC = Biaya variabel (Rp/Kg)
TC = Biaya total (Rp/Kg)
Pn = Penerimaan (Rp/Kg)
P = Produksi lele konsumsi (Kg)
H = Harga (Rp/Kg)
DAFTAR
PUSTAKA
Afrianto, E. dan Liviawati,
Pakan Ikan.2005.Kanisius. Yogyakarta.
Anonim. 2002 Petunjuk Praktis
Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Yogyakarta.
Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
http://indonesiaindonesia.com./f/18253-budidaya-lele-sangkuriang-clarias-sp/.
Di download pada tanggal 20-02-2012.
http://hobiikan.blogspot.com/2009/10/penebaran-benih-lele-sangkuriang.html.
2009. Di download pada tanggal 21-02-2012.
Simamora, H.2002. Akuntansi Manajemen.
Salemba Empat. Jakarta.
Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran.
Erlangga. Jakarta.
Mahyuddin. K. 2011. Pembesaran Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutrisno. 2007. Budidaya Lele
Kampung dan Lele Dumbo. Ganneca Exact. Jakarta.
www.bibitlele.com/products/2/0/Sejarah-LeleSangkuriang.
Di download pada tanggal 20-02-2012.
www.blog.ub.ac.id/yudhagalantnusa/.
Di download pada tanggal 21-02-2012.
www.perikanan-budidaya.kkp.go.id. Di download pada tanggal 19-02-2012.
http://pertanianorganikblogspotcom.blogspot.com/p/perikanan-budidaya-ikan-lele.html. Di diwnload pada tanggal 20-02-2012.
http://responsitory.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/24271/Ernani%20LubisRK.pdf?sequence=1. Di download pada tanggal 21-02-2012.LINK UTAMA DOWNLOAD :
http://yani-berbagi.blogspot.com/2013/01/contoh-proposal-praktek-lapangan.html
Langganan:
Postingan (Atom)