CONTOH PROPOSAL PRAKTEK LAPANGAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BATURAJA
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA
ANALISIS PENDAPATANNYA
Oleh
AHMAD YANI
0842005
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BATURAJA
BATURAJA
2012
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA
ANALISIS PENDAPATANNYA
MOTTO DAN
PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Jangan takut salah melangkah jika tujuanmu adalah
kebenaran”
“Bertindaklah kamu dengan bijaksana agar dapat jalani hidup
yang menunggumu didepan sana”
PERSEMBAHAN :
Kupersembahkan karyaku
ini kepada orang-orang yang selalu ku cintai dan mencintaiku.
·
Teristimewa untuk kedua
orang tuaku
·
Semua saudara-saudaraku
·
Teman-teman
seperjuangan dalam menuntut ilmu khususnya teman-teman mahasiswa unbara
·
Bangsa, Agama dan
almamaterku yang ku banggakan
Oleh
AHMAD YANI
0842005
Telah diterima sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
Pada
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BATURAJA
BATURAJA
2012
TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG
(Clarias sp) SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA
Pembimbing Utama, Baturaja, Januari 2012
RIWAYAT HIDUP
Fakultas Pertanian
Universitas Baturaja
Endang
Lastinawati, S.P.,Msi.
Dekan,
Pembimbing
Pendamping,
Yetty Oktarina,
S.P.,Msi.
Yetty Oktarina, S.P.,Msi
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Batumarta Propinsi Sumatera Selatan pada tanggal 18
Desember 1989. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 2 Batumarta
pada tahun 1995 dan menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 2002, kemudian
melanjutkan pendidikanya di MTS Darussalam pada tahun 2002 sampai tahun 2005,
dan melanjutkan kembali pendidikannya di MA Darussalam dan menamatkan sekolah
SLTA nya pada tahun 2008.
Kemudian penulis masuk ke perguruan tinggi pada tahun 2008 untuk
melanjutkan pendidikannya untuk menempuh
pendidikan strata satu (S1) dan memilih jurusan Pertanian Agribisnis
pada Universitar Baturaja.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
kepada ALLAH SWT, atas segala rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Proposal Penelitian dengan judul ” TINJAUAN BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG SERTA ANALISIS PENDAPATANNYA
”.
Dalam penulisan ini tidak sedikit bantuan yang telah penulis terima dari
beberapa pihak yang berupa informasi dan bimbingan. Berkaitan dengan itu semua,
maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
- Ibu Rosnaliza Testiana, S.P.,M.Si., selaku Ketua Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Baturaja.
- Ibu Endang Lastinawati, S.P.,M.Si., selaku pembimbing utama yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
- Ibu Yetty Oktarina, S.P.,M.Si., selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.
- Bapak Muhamad Barcenur, selaku pemilik usaha ikan lele sangkuriang yang telah memberikan bantuan dan penjelasan.
- Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan kasih sayang yang tak terhingga di sepanjang hidup ku.
- Sahabat dan teman-teman seperjuangan, mahasiswa Unbara.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan.
Baturaja, Januari 2012
Penulis
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.......................................................... ii
HALAMAN TENGAH JUDUL............................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP.................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................. vi
DAFTAR
ISI............................................................................................. vii
BAB I.
PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 3
C. Tujuan dan Kegunaan
Penelitian.................................................. 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 4
A. Klasifikasi dan Morfologi............................................................. 4
A.1. Klasifikasi............................................................................ 4
A.2. Morfologi............................................................................. 4
B. Syarat Hidup Ikan Lele Sangkuriang............................................ 5
C. Tehnik Budidaya Ikan Lele Sangkuriang..................................... 6
C.1.Persyaratan Lokasi................................................................ 6
C.2. Pelaksanaan Budidaya......................................................... 7
D. Konsepsi Pendapatan.................................................................... 9
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN............................................. 12
A. Waktu dan Tempat....................................................................... 12
B. Metode Pelaksanaan..................................................................... 12
C. Jadwal Kegiatan............................................................................ 12
D. Metode Analisis data.................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki
potensi cukup besar untuk melakukan pengembangan budidaya ikan air tawar dan
diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Indonesia dari subsektor perikanan
(scibd.com).
Propinsi Sumatera Selatan merupakan wilayah yang memiliki perairan yang
cukup luas dan sangat potensial untuk membudidayakan berbagai jenis komoditas
ikan air tawar. Salah satu komoditas yang berpotensi adalah ikan lele Clarias batrachus (repository.ipb.ac.id).
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi. Ikan ini sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia
(blog.ub.ac.id/yudhagalantnusa).
Budidaya lele berkembang pesat karena dapat dibudidayakan di lahan dan
sumber air yang terbatas, teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh
masyarakat, pemasarannya cukup mudah dan modal usaha yang dibutuhkan relatif
rendah (scribd.com).
Pengembangan
usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya ikan lele dumbo Clarias geriepinunus ke Indonesia
pada tahun 1985. Keunggulan ikan lele dumbo dengan ikan lele lokal antara lain
tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan penyakit (scribd.com).
Budidaya yang sangat pesat tanpa didukung pengelolaan induk yang baik
menyebabkan lele dumbo mengalami penurunan kualitas. Hal ini karena adanya
perkawinan sekerabat (inbreeding),
seleksi induk yang salah atas penggunaan induk yang berkualitas rendah (bibitlele.com).
Penurunan ini dapat diamati dari karakter umum pertama matang gonad, derajat penetasan telur,
pertumbuhan harian daya tahan terhadap penyakit dan nilai FRC (feeding conversation rate). (bibitlele.com).
Sebagai upaya mutu perbaikan ikan lele dumbo. Balai Pengembangan Benih
Air Tawar (BPBAT) Sukabumi telah berhasil melakukan rekayasa genetik lele dumbo
strain baru yang diberi nama Lele
Sangkuriang (Clarias sp).
Budidaya lele sangkuriang (Clarias
sp) mulai berkembang sejak tahun 2004, setelah dirilis oleh menteri kelautan
dan perikanan, dengan nomor Kepmen KP 26/Men/2004. Teknik budidaya lele sangkuriang tidak
berbeda dengan lele dumbo, mulai
dari pembenihan dan pembesaran (scribd.com 2010).
Di Indonesia kini sudah banyak yang membuka usaha menjadi peternak ikan
lele sangkuriang, karna selain rasanya enak, ikan lele sangkuriang juga banyak
diminati di kalangan masyarakat. Pertumbuhan yang cepat menjadikan para pengusaha
ternak lele sangkuriang lebih memilih sarana tersebut sebagai usaha mereka karena
dari proses pembesaran
tidak memakan waktu yang
lama dan pendapatannya pun sangat
menjanjikan (perikanan–budidaya.kkp.go.id, 2012).
Usaha lele di Desa Batumarta kini banyak diminati oleh masyarakat
setempat, mereka mencoba usaha lele karena menurut mereka usaha tersebut tidak
memakan waktu yang lama dan juga tidak memerlukan modal yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian di atas, maka perlu diteliti :
1.
Bagaimana
teknik budidaya ikan lele sangkuriang yang ada di Desa Batumarta?
2.
Berapa besar
pendapatan yang diperoleh
petani dalam kegiatan usaha
Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Desa
Batumarta?
C. Tujuan
dan Kegunaan Penelitian
Tujuan dilaksanakannya kegiatan Praktek Lapangan ini adalah untuk:
1. Mengetahui
teknik budidaya ikan lele sangkuriang secara intensif.
2. mengetahui
pendapatan yang diperoleh petani dalam budidaya ikan lele sangkuriang di Desa
Batumarta..
Kegunaan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan kegiatan Praktek lapangan
ini adalah untuk Menambah pengetahuan serta wawasan tentang teknik budidaya
ikan
lele sangkuriang secara intensif bagi pembaca dan masyarakat pada umumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi
dan Morfologi
A.1.
Klasifikasi
Klasifikasi Ikan Lele
Sangkuriang (Clarias sp) menurut (Anonim, 2007), adalah sebagai berikut
:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub Kelas : Telestai
Ordo : Ostariophusi
Sub Ordo : Siluridae
Family : Clariidae
Genus : Clarias
Spesies : Clarias sp
A.2. Morfologi
Ikan lele sangkuriang
memiliki ciri morfologi yang identik dengan lele dumbo sehingga sulit
dibedakan. Sebagaimana umumnya ikan lele, lele sangkuriang memiliki tubuh yang
licin dan tidak bersisik tetapi berlendir. Jika ikan ini terkejut, warna
tubuhnya berubah menjadi loreng seperti mozaik hitam-putih layaknya lele dumbo
pada umumnya.
D. Metode Analisis
Data
LINK UTAMA DOWNLOAD :
http://yani-berbagi.blogspot.com/2013/01/contoh-proposal-praktek-lapangan.html
Mulutnya lebar dan
dilengkapi kumis sebanyak 4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba pada saat
mencari makan atau bergerak, yakni nasal,
maksila, mandibula luar, dan mandibula
dalam. Untuk memudahkan berenang.
Lele sangkuriang
dilengkapi sirip tunggal dan sirip berpasangan. Sirip tunggal yang dimiliki
adalah sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur, sedangkan sirip berpasangan
adalah sirip perut dan sirip dada.
Sirip dada yang runcing
dan keras disebut patil, berguna sebagai senjata dan alat bantu
untuk bergerak.Warna punggungnya hitam kehijauan dan warna
perutnya putih
kekuningan (Anonim, 2007)
B. Syarat Hidup Ikan Lele Sangkuriang
Ciri khusus ikan lele
adalah memiliki alat pernapasan tambahan berupa arborescent yang
berbentuk labyrinth. Alat pernapasan tambahan ini menjadikan ikan lele
dapat bertahan hidup dalam lumpur atau di wadah budi daya yang memiliki oksigen
sedikit.
Bila dipelihara di kolam,
lele sangkuriang tidak memerlukan kualitas air yang baik seperti rnengalir atau
jernih. Ikan ini mampu hidup pada media pemeliharaan berupa air tergenang
dengan kualitas air yang lebih rendah dibanding dengan yang dibutuhkan oleh ikan
jenis lain.
Tidak mengherankan jika
ikan lele dapat dipelihara di comberan atau tempat pembuangan air limbah rumah
tangga di belakang rumah penduduk. Namun
bila ingin sukses, sebaiknya pemeliharaan dilakukan mengikuti kaidah-kaidah yang telah
ditentukan (scribd.com, 2010)
C. Teknik
Budidaya Ikan Lele Sangkuriang
C.1. Persyaratan Lokasi
a. Tanah
yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak
berporos, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk budidaya lele
dapat berupa: sawah, kolampekarangan, kolamkebun, dan lubang bekas galian.
b. Ikan
lele hidup dengan baik di daerah dataran rendah sampai daerah yang tingginya
maksimal 700 m dpl.
c. Elevasi tanah dari permukaan sumber air
dan kolam adalah 5-10%.
d. Lokasi
untuk pembuatan kolam harus berhubungan langsung atau dekat dengan sumber air
dan tidak dekat dengan jalan raya.
e. Lokasi
untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh, tetapi tidak berada di
bawah pohon yang daunnya mudah rontok.
f. Pertumbuhan
larva diperlukan kisaran suhu antara 26-300 dan untuk pemijahan
24-280C.
g. Ikan
lele dapat hidup dalam perairan agak tenang dan kedalamannya cukup, sekalipun
kondisi airnya jelek, keruh, kotor dan miskin zat O2.
h. Perairan
tidak boleh tercemar oleh bahan kimia, limbah industri, merkuri, atau
mengandung kadar minyak atau bahan lainnya yang dapat mematikan ikan.
i.
Perairan yang banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan
ikan dan bahan makanan alami. Perairan tersebut bukan perairan yang rawan
banjir.
j.
Permukaan perairan tidak boleh tertutup rapat oleh
sampah atau daun-daunan hidup, seperti eceng gondok.
k. Mempunyai
pH 6,5–9; kesadahan
(derajat butiran kasar ) maksimal 100 ppm
dan
optimal 50 ppm; turbidity (kekeruhan)
bukan lumpur antara 30 60 cm.
C.2.
Pelaksanaan Budidaya
Sebelum benih ikan lele
ditebarkan di kolam pembesaran, yang perlu diperhatikan adalah tentang kesiapan
kolam meliputi:
1. Persiapan kolam
tanah (tradisional)
Pengolahan dasar kolam
yang terdiri dari pencangkulan atau pembajakan tanah dasar kolam dan
meratakannya. Dinding kolam diperkeras dengan memukul-mukulnya dengan
menggunakan balok kayu agar keras dan padat supaya tidak terjadi kebocoran.
Pematang untuk kolam tanah
(menutupi bagian-bagian kolam yang bocor), untuk tempat berlindung ikan (benih
ikan lele) sekaligus mempermudah pemanenan maka dibuat parit/kamalir dan
kubangan (bak untuk pemanenan).
Memberikan kapur ke dalam
kolam yang bertujuan untuk memberantas hama,
penyakit dan memperbaiki kualitas tanah. Dosis yang dianjurkan adalah 20-200
gram/m2, tergantung pada keasaman kolam.
Untuk kolam dengan pH
rendah dapat diberikan kapur lebih banyak, juga sebaliknya apabila tanah sudah
cukup baik, pemberian kapur dapat dilakukan sekedar untuk memberantas hama penyakit yang
kemungkinan terdapat di kolam. Pemupukan dengan kotoran ternak ayam, berkisar
antara 500-700 gram/m2; urea 15 gram/m2; SP3 10 gram/m2;
NH4N03 15 gram/m2.
Pada pintu pemasukan dan
pengeluaran air dipasang penyaring Kemudian dilakukan pengisian air kolam.
Kolam dibiarkan selama ± 7 (tujuh) hari, guna memberi kesempatan tumbuhnya
makanan alami (indonesia.com)
2. Persiapan kolam tembok
Persiapan kolam tembok
hampir sama dengan kolam tanah. Bedanya, pada kolam tembok tidak dilakukan
pengolahan dasar kolam, perbaikan parit dan bak untuk panen, karena parit
dan bak.untukpanen
biasanya sudah dibuat Permanen
(pertanianorganikblogspotcom.blogspot.com).
3. Penebaran Benih
Sebelum benih ditebarkan
ke kolam, benih diaklimatisasi dulu
(perlakuan penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi
sedikit ke dalam wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya keluar dari kantong (wadah)
angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu kolam (hobiikan.blogspot.com)
4. Pemberian Pakan
Selain makanan alami,
untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele perlu pemberian makanan tambahan berupa
pelet. Jumlah makanan yang diberikan sebanyak 2-5% perhari dari berat total
ikan yang ditebarkan di kolam. Pemberian pakan frekuensinya 3-4 kali setiap
hari.
makanan buatan dapat
dibuat dari campuran dedak halus dengan ikan rucah dengan perbandingan 1:9 atau
campuran dedak halus, bekatul, jagung, cincangan bekicot dengan perbandingan
2:1:1:1 campuran tersebut dapat dibuat bentuk pelet. (Mahyuddin K 2011).
5. Pemanenan
Ikan lele Sangkuriang akan
mencapai ukuran konsumsi setelah dibesarkan selama 130 hari, dengan bobot
antara 200 - 250 gram per ekor dengan panjang 1520 cm. Pemanenan dilakukan
dengan cara menyurutkan air kolam. Ikan lele akan berkumpul di kubangan,
sehingga mudah ditangkap dengan menggunakan karung atau seser.
Cara lain penangkapan
yaitu dengan menggunakan pipa ruas bambu atau pipa paralon/bambu diletakkan di dasar
kolam, pada waktu air kolam disurutkan, ikan lele akan masuk kedalam ruas
bambu/paralon, maka dengan mudah ikan dapat ditangkap atau diangkat.
Ikan lele hasil tangkapan
dikumpulkan pada wadah berupa ayakan/happa yang dipasang di kolam yang airnya
terus mengalir untuk diistirahatkan sebelum ikan-ikan tersebut diangkut untuk
dipasarkan. Pengangkutan ikan lele dapat dilakukan dengan menggunakan drum
plastik, pikulan ikan atau jerigen plastik yang
diperluas lubang
permukaannya dan dengan jumlah air yang
sedikit
(Mahyuddin K, 2011).
D.
Konsepsi Pendapatan
Pendapatan sangatlah
penting dalam suatu usaha, untuk menghitung suatu pendapatan harus mengetahui
terlebih dahulu tentang produksi, biaya variabel, biaya tetap, biaya total,
harga, penerimaan dan pendapatan.
1. Produksi
adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan barang atau jasa. Para ahli ekonomi mendefinisikan produksi sebagai
“menghasilkan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-sumber
kekayaan lingkungan” atau bila kita artikan secara konvensional, produksi
adalah proses menghasilkan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa
dengan menggunakan sumber daya yang ada (zonaekis.com, 2010).
2. Biaya
adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi yang
dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah
terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya
variabel dan biaya tetap, biaya variabel / variabel
cost adalah biaya yang umumnya selalu
berubah-rubah sesuai dengan volume bisnis. Biaya tetap / fixed cost adalah biaya
yang umumnya selalu konstan tidak berubah-rubah.Biaya total / total cost adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya
variabel (jurnal-sdm.blogspot.com, 2009)
3. Harga
adalah suatu nilai tukar yang biasa disamakan dengan uang atau barang lain
untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang atau
kelompok pada waktu dan tempat tertentu. Menetapkan harga terlalu tinggi akan
menyebabkan penjualan menurun, namun jika harga rendah akan mengurangi
keuntungan yang diperoleh organisasi atau perusahaan (organisasi.org, 2008)
4. Penerimaan
adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan atau pengeluaran.
Penerimaan juga biasa dikatakan sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan
atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan
diistilahkan revenue (e-dukasi.net,
2012)
5. Pendapatan
adalah jumlah uang yang diterima dari perusahaan dari aktivitasnya, pendapatan
adalah hasil berupa uang atau materi lainnya yang dapat dicapai dari pada
penggunaan factor-faktor produksi (Winardi, 1992)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat
Kegiatan Praktek Kerja
Lapangan akan dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai
dengan Maret 2012, bertempat di Batumarta VI Blok C,
Kab OKU TIMUR.
B. Metode
Pelaksanaan
Pengumpulan data dalam
suatu penelitian ilmiah dimaksudkan untuk bahan atau data yang relevan, akurat reliable
yang hendak kita teliti. Oleh karena itu perlu digunakan metode pengumpulan
data yang baik dan cocok. Dalam penelitian ini digunakan metode pengumpulan
data berupa Metode interview
(wawancara) dan metode observasi.
Metode wawancara menurut Soekartawi (2002) dijelaskan
bahwa pengertian interview atau wawancara adalah kegiatan mencari bahan
(keterangan, pendapat) melalui tanya jawab lisan dengan yang berkaitan.
Observasi adalah kegiatan yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. Observasi ini dilakukan
untuk memperoleh fakta-fakta berdasarakan pengamatan
penelitian.
C. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan Praktik Lapangan Tinjauan Budidaya Ikan Lele Sangkuriang
Serta Analisis Pendapatanya di Desa Batumarta VI.
|
Untuk menjawab pertanyaan pertama digunakan Analisis Deskriptif
Kualitatif, dan untuk menjawab pertanyaan kedua menggunakan rumus matematik.
(Mahyuddin K. pembesaran lele. 2011).
TC = FC + VC..................................................................................................
( 1 )
Pn = P x H.......................................................................................................
( 2 )
Pendapatan = Pn – TC......................................................................................
( 3 )
Keterangan :
FC = Biaya tetap (Rp/Kg)
VC = Biaya variabel (Rp/Kg)
TC = Biaya total (Rp/Kg)
Pn = Penerimaan (Rp/Kg)
P = Produksi lele konsumsi (Kg)
H = Harga (Rp/Kg)
DAFTAR
PUSTAKA
Afrianto, E. dan Liviawati,
Pakan Ikan.2005.Kanisius. Yogyakarta.
Anonim. 2002 Petunjuk Praktis
Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan. Yogyakarta.
Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya. Edisi Pertama. Salemba Empat. Jakarta.
http://indonesiaindonesia.com./f/18253-budidaya-lele-sangkuriang-clarias-sp/.
Di download pada tanggal 20-02-2012.
http://hobiikan.blogspot.com/2009/10/penebaran-benih-lele-sangkuriang.html.
2009. Di download pada tanggal 21-02-2012.
Simamora, H.2002. Akuntansi Manajemen.
Salemba Empat. Jakarta.
Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran.
Erlangga. Jakarta.
Mahyuddin. K. 2011. Pembesaran Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutrisno. 2007. Budidaya Lele
Kampung dan Lele Dumbo. Ganneca Exact. Jakarta.
www.bibitlele.com/products/2/0/Sejarah-LeleSangkuriang.
Di download pada tanggal 20-02-2012.
www.blog.ub.ac.id/yudhagalantnusa/.
Di download pada tanggal 21-02-2012.
www.perikanan-budidaya.kkp.go.id. Di download pada tanggal 19-02-2012.
http://pertanianorganikblogspotcom.blogspot.com/p/perikanan-budidaya-ikan-lele.html. Di diwnload pada tanggal 20-02-2012.
http://responsitory.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/24271/Ernani%20LubisRK.pdf?sequence=1. Di download pada tanggal 21-02-2012.LINK UTAMA DOWNLOAD :
http://yani-berbagi.blogspot.com/2013/01/contoh-proposal-praktek-lapangan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar